Polantasjatim.com: Pengisian kuesioner tentang penyebab pelanggaran lalu lintas dan laka lantas dilihat dari faktor human ( manusia). Penelitian ini dilakukan oleh Korlantas dan bekerja sama dengan UI jurusan Psikologi, Kamis (9/3/2017).
Dalam penelitian ini, pelanggar yang tidak menggunakan Nopol sesuai Spektek dihentikan dan diberikan teguran simpatik plus humanis. Kemudian pelanggar diarahkan ke tenda untuk mengisi kuesioner yang telah dipersiapkan dari Korlantas dan UI.
Kurang lebih dibutuhkan waktu 15 menit untuk menyelesaikannya. Tidak hanya pelanggar Roda 4 yang diarahkan mengisi kuesioner, pengendara sepeda motor juga tidak luput dari kegiatan yang digawangi Korlantas dan UI ini.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Adewira Negara Siregar, dan perwira jajaran Satlantas Polrestabes Surabaya. Dari Ditlantas Polda Jatim diwakili Kasi Pelanggaran Lantas Polda Jatim Kompol Akmal, dari Korlantas diwakili oleh Kombes Taufik yang dulu pernah menjabat Kasat Samapta Polwiltabes Surabaya dan Kompol Jumiati serta 3 mahasiswa UI jurusan Psikologi.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 jam ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penyebab pelanggaran dan laka lantas diliat dari faktor human error. Bila memang faktor tingkat human error merupakan penyebab tertinggi terjadinya pelanggaran dan kecelakaan, maka akan dirumuskan kebijakan-kebijakan tertentu untuk menekan angka itu. Misalnya, edukasi yang lebih intensif terhadap masyarakat tentang tata cara berkendara yang baik di jalan raya. (heru/tbs)