Polantasjatim.com: Sebuah mobil Avanza Nopol L 1920 NZ berpenumpang 8 orang, terperosok ke tambak. Kejadian itu terjadi usai mobil melintasi jembatan Tambak Sumur Waru – Gunung Anyar Surabaya yang bangunannya belum rampung atau putus beberapa meter di sebelah selatan bibir sungai Gunung Anyar sebelah selatan. Diduga, pengemudi mobil warna abu-abu metalik itu salah arah belok.
Sepertinya, pengemudi mau menuju ke Medokan Rungkut tembus Tambak Oso Waru dan Gunung Anyar, yang jalurnya ada di bawah sebelah bangunan jembatan persis. Namun, pengemudi salah jalur naik ke jembatan yang akan menghubungkan Pondok Tjandra Indah dengan Gunung Anyar.
Akibat kecelakaan itu, 8 penumpang, yakni Slamet Sahri (56) warga Jakarta mengalami luka bengkak di dahi dan tangan sebelah kanan. Lalu Maryam (42), warga Jakarta mengalami luka di kelopak mata dan lecet di pipi dan tangan dan Erna (37) warga Medokan Surabaya mengalami luka robek di bibir bawah atas dan bibir bawah bengkak sampai leher.
Anak balita bernama Abi (3) warga Jakarta, juga mengalami bengkak di pipi, Riza (17) mengalami luka bengkak di bibir bawah dan bibir atas robek, Nasya (9) tidak mengalami luka, Mutiran (40) warga Mojokerto mengalami sakit di dada dan Luluk (41) warga Mojokerto mengalami bengkak di pipi kanan.
Kompol Fathoni Kapolsek Waru Sidoarjo mengatakan, sopir mobil diduga bingung dan kurang menguasai jalan. Keluar Tambak Sumur harusnya belok kanan, jika menuju pintu masuk tol. Tapi mobil ini belok kiri sehingga naik ke jembatan. “Memang ini akses ke arah Gunung Anyar tapi jalannya belum sempurna,” kata Fathoni kepada wartawan Selasa (12/7/2016).
Lanjut mantan Kapolsek Taman itu, sebenarnya di lokasi ada drum penanda tapi karena kondisi gelap saat mobil melintas semalam, kemungkinan sopir tidak melihat penanda jalan tersebut. “Kecepatan mobil diduga ngebut. Dilokasi, ada bekas pengereman tapi hanya sedikit saja,” lanjut Fathoni.
Pihaknya kini berkordinasi untuk mendatangkan alat berat untuk melakukan evakuasi mobil. Evakuasi mobil korban harus menggunakan crane, karena tidak bisa hanya menggunakan derek biasa. (heru/bja)