Operasi bersandi Simpatik Semeru ini melibatkan 2.537 personel dengan perincian 240 personel Polda Jatim dan 2.297 personel  jajaran Polres Polda Jatim. Demikian dikatakan Waka Polda Jatim usai pimpin gelar pasukan Operasi Simpatik Semeru 2017 berlangsung di lapangan apel Mapolda Jatim, Selassa (1/3/2017).

Operasi “Simpatik Semeru” ini mengedepankan pembinaan, pencegahan, serta penegakan hukum secara selektif, yang tujuannya untuk mewujudkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap Undang-undang Lalu Lintas Jalan Raya.

“Operasi bersifat terbuka yang dilaksanakan oleh fungsi Lalu Lintas didukung fungsi operasional kepolisian lainnya. Dengan sasaran semua bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 (UU Lalu Lintas) yang kasat mata dan berpotensi menyebabkan ketidaktertiban lalu lintas<’ lanjutnya.

Operasi ini juga tidak ada tilang, sifatnya teguran humanis bagi pelanggar lalu lintas yang tentunya tidak membahayakan pengendara lain, diantaranya pengemudi ngebut atau saat mengemudikan kendaraannta ugal ugalan atau tidak sopan di jalan raya.

Komandan apel pada gelar pasukan operasi Simpatik Semeru 2017 dilakukan oleh Kasubdit Kamsel AKBP Eddwi Kurniyanto. Sedang peserta apel TNI – Polri plus PNS dan instansi samping seperti Jasaraharja dan Dinas Perhubungan. (heru)

Kapolsek Sawahan Kompol Yulianto, SH MHum bersama dengan anggotanya tetap berjaga dengan sabar untuk mengarahkan masyarakat yang belum mengetahui dan menjelaskan sistem pengambilan tilang.

“Bagi pelanggar yang sudah mendapat surat tilang maka cukup melihat besaran denda tilang yang dapat dilihat pada tanggal sidang melalui website www.pn-surabayakota.go.id / www.kejari-surabaya.go.id / www.kejari-tanjungperak.go.id atau dapat dilihat di papan pengumuman yang ada di Pengadilan Negeri Surabaya Jl. Arjuna Surabaya,” jelas Yulianto, Selasa (28/2/2017).

Mantan Kapolsek Sukomanunggal ini menambahkan, selanjutnya, pelanggar bisa membayarnya secara tunai maupun elektrik ke rekening Kejaksaan Negeri Surabaya bagi pelanggar wilayah Surabaya, yaitu BRI nomor rekening : 2030.01.000109.30.8, atas nama Tilang Kejari Surabaya.

Sedangkan bagi pelanggar wilayah Tanjung Perak, membayar melalui rekening BRI nomor 0172.01.001870.30.4 BPN 031 Kejaksaan Negeri Tanjung Perak. “Setelah membayar, maka pelanggar bisa mendatangi Kejaksaan Negeri Surabaya Jl. Sukomanunggal Jaya No. 01 Surabaya, atau Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Jl. Kemayoran Baru No. 01, dengan disertai bukti pembayaran untuk mengambil barang bukti. (heru)

Operasi bersandi Simpatik Semeru 2017 ini melibatkan 537 personel dengan perincian 240 personel Polda Jatim dan 2.297 personel  jajaran Polres Polda Jatim.

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Ibnu Isticha didampingi Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Fran Barung Mangera, Selasa (28/2/2017) mengatakan, operasi yang berlansgung selama 21 hari mengedepankan pembinaan, pencegahan, serta penegakan hukum secara selektif untuk mewujudkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap Undang-undang Lalu Lintas Jalan Raya.

Operasi bersifat terbuka yang dilaksanakan oleh fungsi Lalu Lintas didukung fungsi operasional kepolisian lainnya. Dengan sasaran semua bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 (UU Lalu Lintas) yang kasat mata dan berpotensi menyebabkan ketidaktertiban lalu lintas. (heru)

Kecelakaan tunggal tersebut mengakibatkan 7 penumpamg warga Sidoarjo Jawa Timur meninggal dunia :

1. Suwandi, alamat Wonokasian Rt.06, Rw. 02, wonoayu, sidoharjo, Jatim
2. Ica Susilowati (23) almt sda no 1 ( anaknya)

3 Ria Resbara, warga Sidoarjo, Jawa Timur.

4. Dra Hj. Zuhro, almt Ketimang Rt. 07, Rw. 02, Wonoayu, Sidoarjo, Jatim
5. Puji Haryanto, warga Padangan Rt. 07, Rw. 03, Tulangan, Sidoarjo, Jatim
6. Ega, juga warga Sidoarjo.
7. Belum diketahui identitasnya masih di RSUD Karanganyar

Saksi mata menjelaskan, kronologis kejadian semula bus melaju dari arah Cemoro Kandang Tawangmangu yang akan menuju ke tempat wisata di Kecamatan Tawangmangu, Kab. Karanganyar. Sebelum sampai di tempat tujuan atau wisata,  tepatnya di Jalan umum Dusun Banaran, Desa Gondosuli, Kec. Tawangmangu, Kab. Karanganyar.

Saat tidak jauh dari TKP bahwa posisi bus tersebut posisi turun dari tanjakan atau dari atas melaju dengan kencang, sehingga tidak dapat berhenti dan akhirnya bus terperosok hingga terbalik kedalam sungai di wilayah Dusun Banaran, Desa Gondosuli, Kec. Tawangmangu.

Peristiwa mengenaskan itu mengakibatkan 7penumpang meninggal dunia, yang kini jenasah masih di RSUD Karanganya.

Sementara, dua mobil ambulans PMI Solo dikirim ke Gondosuli, Karanganyar, Minggu (26/2/2017).Pengiriman guna membantu evakuasi korban kecelakaan bus masuk ke jurang sekitar pukul 11.00 WIB di kawasan Gondosuli.

Demikian disampaikan oleh Kasi Penanggulangan Bencana PMI Solo, Krisnantyo Bayu Aji.”Dua mobil ambulans dikirim (ke Gondosuli), satu mobil untuk jenazah, satu mobil ambulans untuk pasien,” jelasnya.

Kris mengatakan, dua unit mobil telah dikirim sekitar pukul 13.00 WIB.

Tujuh personel tim penanggulangan bencana dan medis PMI Solo juga diberangkatkan.

Tim bertugas untuk membantu mengevakuasi enam jenazah korban meninggal dunia.

“Saat ini tim tengah mempersiapkan pemulangan jenazah ke Sidoarjo,” tandasnya.

Rombongan berasal dari SD Jimbaran , Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.  (heru/jt)

Hal itu bertujuan tidak menjadi korban maupun pelaku laka lantas, sehingga, Kamis (16/2/2017) bertempat di SMP 2 Kedungwaru, SMP 1 Bandung dan SMP 2 Bandung.

Kegiatan ini terus dilaksanakan setiap Senin dan Kamis dengan mendatangi sekolah – sekolah menengah yang ada di Tulungagung dan kepada para siswa diajak untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas sebagai kebutuhan bersama, untuk menuju Indonesia tertib bersatu keselamatan nomor satu.

Kapolres Tulungagung AKBP Yong Ferrydjon melalui Kasat Lantas AKP Donny Dwija Romansa mengatakan, bahwa  kegiatan ini akan terus kami lakukan guna mengenalkan peraturan dan himbauan kepada para pelajar. “Kami sangat senang  dan terbantu dengan adanya program tersebut,” kata salah satu Kepala Sekolah di SMP 1 Bandung. (heru)

Dalam arahan yang berlangsung di ruang Tribrata Mapolda Sulut sore itu, Kakorlantas menekankan bahwa tugas polisi itu memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan untuk dilayani. Begitu juga dengan Polantas, ditugaskan oleh negara untuk menjaga kamseltibcar lantas. Karena menurutnya, tiga permasalahan utama di bidang lalu lintas itu adalah kemacetan, kecelakaan dan pelanggaran.

Polantas, lanjutnya, tidak bisa sendirian mengurus lalu lintas di jalan, harus melibatkan stake holders lainnya, seperti Pemerintah Daerah dan Dinas Perhubungan. “Percuma banyak Polantas di jalan kalau tidak diimbangi dengan perbaikan infrastruktur, seperti jalanan yang baik, penerangan jalan dan kelengkapan rambu lalu lintas,” jelas Kakorlantas.

Oleh karena itu Kakorlantas berharap, jajaran lalu lintas dapat menjalin kerja sama dengan seluruh stake holders terkait bidang tugasnya. Ada satu filosofi yang ditanamkan Kakorlantas kepada seluruh Polantas, yaitu apabila ingin membangun bangsa atau suatu daerah, maka mulailah dari jalan raya. Menurutnya di jalan ada pemakai jalan (manusia) serta sarana dan prasarana jalan.

Representasinya menurut Kakorlantas, pemerintah yang membuat jalan harus bekerja dengan baik, tidak korupsi, melengkapinya dengan kelengkapan rambu dan penerangan. Begitu halnya dengan kendaraan, harus layak jalan. Sedangkan polisi sebagai representasi dari penegak hukum harus betul-betul mengayomi, melayani dan melindungi masyarakat, juga harus mau tertib dan taat aturan. “Hal-hal tersebut jika berjalan dengan baik, pasti daerah bisa maju,” pungkasnya.

Dalam acara tatap muka tersebut, Kakorlantas Polri juga memberikan apresiasi kepada personil jajaran Dit Lantas Polda Sulut yang berprestasi, yaitu 3 orang yang mewakili Perwira, Bintara dan PNS Polri. Masing-masing yakni, AKP Bulasa (Satlantas Polresta Manado), Aiptu Dewi Sineri dan PNS Masholig (Direktorat Lalulintas Polda Sulut). (heru/tbn)

Kedatangan orang nomor satu di jajaran lalu lintas Polri ini disambut oleh Rektor Unima, Prof. DR. Julyeta Amelia Paulina Runtuwene, Wakil Bupati Minahasa, Ivan Sarundajang serta Forkopimda Kabupaten Minahasa.

Kunjungan Kakorlantas bersama Direktur Operasional Jasa Raharja, Budi Raharjo, Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., dan Dirlantas Polda Sulut, Kombes Pol Subandriya, S.H., M.H., dalam rangka Program Kampanye Keselamatan Berlalulintas.

Kegiatan bertajuk “Police & Jasa Raharja Go To Campus” ini diikuti para mahasiswa dan civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Utara. Acara ini akan diawali dengan kuliah umum, dilanjutkan seminar, diskusi dan tanya jawab sekaligus dirangkaikan Launching Women Care Day. (heru/tbn)

Dalam kesempatan ini, Kanit Lantas memperkenalkan satu persatu tugas kepolisian yang ada di mapolsek, dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian pada murid-murid TK terhadap tugas kepolisian, serta menanamkan kecintaan anak-anak terhadap kepolisian.

“Adek-adek nggak boleh takut ya sama pak polisi. Pak polisi itu sahabatnya adek-adek, jadi nggak perlu takut ya,” kata AKP Didik Sulistyo, disela kunjungan siswa Paud tersebut.

Anak-anak Paud ini juga terlihat antusias saat diajak berkeliling mako menggunakan kendaraan dinas polisi. Meski sempat bingung menuruti kemauan anak-anak ini, namun para polisi yang ada di mako terlihat bahagia dengan kunjungan dari siswa TK tersebut.

“Anggota juga sempat bingung, menuruti kemauan satu persatu siswa TK, tapi namanya anak-anak tetap lucu dan kita semua senang dengan kunjungan ini,” lanjut perwira dengan tiga balok di pundaknya ini.

Selain itu, para murid TK ini juga diajari tentang kedisiplinan dengan cara diberi pengenalan terhadap rambu-rambu lalu lintas, agar mereka bisa menjadi tauladan di dalam lingkup keluarga maupun orang-orang yang ada disekitar mereka. (heru)

Pada kesempan tersebut, Waka Polsek memperkenalkan apa itu arti Polisi dan bertugas sebagai apa dengan tujuan pengenalan secara dini agar para siswa tidak salah mengartikannya sehingga polisi bukanlah momok yang menakutkan tetapi polisi adalah sahabat anak-anak.

“Adek-adek tidak perlu takut dengan pak polisi ya, karena pak polisi itu sahabatnya adek-adek, bukan sosok yang perlu ditakuti,” kata perwira dengan tiga balok dipundaknya itu.

Pada kesempatan ini pula, para siswa diajak menuju ke Taman Bacaan yang berada di markoas komando  (mako) agar mengenal pula gambar – gambar tentang tugas -tugas dari Kepolisian. Tidak hanya itu, mereka juga secara bergantia diajak berkeliling dengan menaiki mobil patrol 902 dan 822 mengelilingi wilayah hukum Polsek Simokerto.

Acara tersebut berlangsung sangat sederhana hingga siswa Tk tersebut memberikan coklat dan makan ringannya kepada beberapa anggota dari Polsek Simokerto dan berharap sekali akan berkunjung kembali untuk lebih lama. (heru)

Acara ini dimaksudkan untuk memberikan himbauan kepada para pelajar akan pentingnya mematuhi tata tertib berlalu lintas agar tidak menjadi korban atau pelaku laka lantas.

Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Dhoni Dwija Romansa,ST yang ikut langsung memberikan imbauan kepada para pelajar dan juga membagikan souvenir mengharapkan agar kegiatan Helm Time ini dapat menumbuhkan kesadaran bagi para pelajar dan remaja khususnya, tentang pemakaian Helm saat berkendara demi keamanan dan keselamatan serta ketertiban dalam berlalu lintas.

Kegiatan ini ditutup dengan ajakan kepada seluruh pengguna jalan yang melintas agar tetap menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, menuju Indonesia bersatu, keselamatan nomor satu. (heru)